Selasa, 20 November 2012
TRANSPLANTASI HATI
Transplantasi hati adalah pemindahan hati dari seseorang yang disebut donor ke orang lain yang disebut resipien. Hati yang baru dapat berasal dari dua sumber: Bila donornya seorang yang hidup dan sehat, dia akan menyumbangkan sebagian hatinya dan setelah itu akan tetap sehat seperti sedia kala (disebut ‘living donor’). Bila donornya seorang yang sudah meninggal maka yang ‘disumbangkan’ adalah seluruh hatinya (disebut ‘deceased/cadaver donor’). Tetapi di Indonesia kita hanya memakai donor hidup ‘living donor’.
Angka kejadian kelainan hati di Indonesia cukup tinggi, tetapi banyak yang belum dapat tertangani dengan baik dan benar. Penyakit hati yang sudah terminal hanya dapat sembuh dengan sempurna dengan cara transplantasi hati dengan survival rate 1 tahun 92,8%, 5 tahun 70,7%. Data terakhir, jumlah transplantasi di dunia lebih dari 250.000 pasien. Transplantasi hati merupakan prosedur operasi yang sangat besar dan sulit, yang memiliki risiko tinggi dan diperlukan tim ahli yang andal. Prosedur ini masih tergolong baru di Indonesia.
Permasalahan muncul adalah mencari donor yang akan memberikan organ untuk penerima (resipien). Di Amerika, berdasarkan data United Network for Organ Sharing (UNOS), hamper 84.000 kasus menunggu organ donor. Di Indonesia, kasus yang akan melakukan transplantasi organ pasti banyak, antara lain penyakit gagal ginjal kronis stadium akhir atau kegagalan fungsi hati (sirosis hati lanjut atau kanker hati) yang merupakan indikasi untuk menjalani transplantasi organ. Di Amerika, permasalahan muncul pada organ donor mengingat daftar tunggu yang panjang untuk menerima transplantasi organ tersebut.
Hermansyur memaparkan “ Data bahwa dari sekian ratus juta penduduk Indonesia, 10% di antaranya mengidap penyakit hepatitis B, 20% hepatitis C, 30% mengalami sirosis, dan 30% dari mereka yang mengalami gangguan hati menjalani transplantasi.
Melihat kondisi tersebut, daftar tunggu transplantasi organ sangatlah panjang. Hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia tapi diseluruh dunia. Oleh karena itu, isu jual beli organ adalah isu terhangat di Negara-negara berpenduduk besar seperti Amerika Serikat, India dan China.
Sekitar 16.000 pasien berada dalam daftar tunggu transplantasi hati, dan sebanyak 6.300 transplantasi hati telah dilakukan pada tahun 2008 menurut data United Network for Organ Sharing (UNOS) tahun 2009.
Menurut data US Center for Disease Control and Prevention, sirosis menjadi penyebab kematian urutan dua belas di Amerika, dengan jumlah kematian dilaporkan sebanyak 27.013 pada tahun 2004 dan rate kematian 9,2 kasus setiap 100.000 orang, yang berarti 1,1% dari total kematian.
Tinglat keberhasilan transplantasi hati bisa mencapai 75-85% di tahun pertama. Dan apabila setahun pertama pasca transplantasi pasien survive, diharapkan 5-10 tahun pasien tidak akan lagi memiliki hati yang bermasalah.
0 komentar:
Posting Komentar