Kateter adalah pipa untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan. Kateter terutama terbuat dari bahan karet atau plastik, metal, woven silk dan silikon. Adapun penjelasan lain kateter adalah sebuah alat berbentuk tabung yang dimasukkan dalam kandung kemih dengan maksud untuk mengeluarkan air kemih yang melalui uretra.
Kateter menurut bentuknya :
1. Cliquet : Kateter yang ujungnya melingkar
2. Malecot : Kateter yang ujungnya bulat seperti bunga
3. Pezzer : Kateter seperti malecot hanya lubang pada ujung kecil-kecil
4. Nelathone : Kateter biasa
5. Foley : Kateter yang mempunyai balon pada ujungnya
6. Theiman : Seperti kateter nelathone hanya ujungnya lebih kecil dan keras:
Ukuran kateter menurut Fundamental of Nursing 2 Patricia, Potter :
- Anak-anak : No 8-10
- Laki-laki dewasa : No 14-16
- Laki-laki dewasa muda : No 12
- Perempuan : No 16-18
Tujuan pemasangan kateter :
- Untuk segera mengatasi distensi kencing kemih
- Untuk pengumpulan spesimen urin
- Untuk mengukur residu urin setelah miksi didalam kandung kemih
- Untuk mengosongkan kandung kemih sebelum dan selama pembendahan
Alat-alat yang dibutuhkan :
1. Jelly
2. Kassa steril
3. Sarung tangan steril
4. Betadine
5. Kateter sesuai ukuran
6. Urine bag
7. Spuit 10ml
8. Agua untuk balon kateter
9. Duk bolong steril
10. Bengkok
11. Pinset anatomis
12. Plester
Penatalaksanaan :
1. Menyiapkan penderita : Wanita dengan posisi dorsal recumbent atau posisi sim
2. Aturlah cahaya lampu sehingga didapatkan visualisasi yang baik
3. Siapkan deppers dan cucing, tuangkan betadine secukupnya
4. Kenakan handscone dan pasang duk lubang genetalia penderita
5. Mengambil deppers dengan pinset dan mencelupkan pada larutan betadine
6. Melakukan desinfektan pada penderita wanita : Jari tangan kiri membuka labia minora, desinfektan dimulai dari atas (clitoris), meatus lalu ke arah bawah menuju rektum. Hal ini diulang 3x. Deppers terakhir ditinggalkan diantara labia minora dekat clitoris untuk mempertahankan penampakan meatus uretra.
7. Lumuri kateter dengan jelly dari ujung merata sepanjang 4 cm
8. Masukkan kateter ke dalam meatur, bersamaan penderita menarik napas. Untuk penderita wanita : Jari tangan kiri membuka labia minora sedang tangan kanan memasukkan kateter pelan-pelan dengan disertai penderita menarik nafas dalam . kaji kelancaran pemasukan kateter, jik ada hambatan kateterisasi dihentikan. Menaruh nierbecken di bawah pangkal kateter sebelum urine keluar. Masukkan kateter sampai urine keluar sedalam 18 – 23 cm dan selanjutnya dimasukkan lagi +/- 3 cm.
9. Mengambil spesimen urine kalau perlu
10.Mengembangkan balon kateter dengan aquadest steril sesuai volume yang tertera pada label spesifikasi kateter yang dipakai
11.Memfiksasi kateter :
Pada penderita laki-laki kateter difiksasi dengan plester pada abdomen
Pada penderita wanita kateter difiksasi dengan plester pada pangkal paha
12.Menempatkan urinebag ditempat tidur pada posisi yang lebih rendah dari kandung kemih
13.Melaporkan pelaksanaan dan hasil tertulis pada status penderita yang meliputi :
• Hari tanggal dan jam pemasangan kateter
• Tipe dan ukuran kateter yang digunakan
• Jumlah, warna, bau urine dan kelainan-kelainan lain yang ditemukan
• Nama terang dan tanda tangan pemasang
0 komentar:
Posting Komentar