Jumat, 07 Desember 2012

Mari Biasakan Hidup Sehat !!!!!!!!

Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. WHO. Hidup sehat itu mudah loh, gak mahal kaya beli mobil alphard mahal kan ? hehehe hanya dengan mengatur polah hidup yang baik kita pasti akan sehat dan terhindar dari penyakit. Itu sih kembali pada pribadinya sendiri jika ingin hidup sehat dan terhindar dari penyakit MARI kita lakukan pola hidup sehat. Mungkin ada beberapa cara agar dapat hidup sehat tanpa mengeluarkan biaya sedikit pun, mau tahu ? oke deh nih saya beritahu bagaimana cara hidup sehat tanpa harus mengeluarkan biaya sedikit pun. Simak baik-baik ya para pengunjung blog saya hehehe 1. Jangan lupa sarapan Buat orang-orang yang akan melakukan aktifitas seharian jangan lupa nih dipagi harinya buat sarapan. Meskipun hanya minum susu, yang penting perut terisi agar tidak lemas saat beraktifitas sampai siang. 2. Sikat gigi dengan benar Banyak orang tidak tahu bagaimana menyikat gigi dengan benar. Menyikat gigi yang kurang baik dapat menyebabkan banyak kerusakan pada gigi dan gusi, apalagi jika tidak menyikat sama sekali. Pegang sikat gigi Anda dengan cara yang sama seperti memegang pensil, dan sikat selama minimal dua menit. Anda tidak perlu sikat gigi yang mewah, cukup yang kokoh, berbulu lembut, dan Anda menggantinya setiap bulan. 3. Minum air putih Minum air putih, bahkan saat Anda berolahraga. Minuman ringan atau minuman energi saat berolahraga sebenarnya tidak dianjurkan karena punya glukosa yang cukup tinggi. Jadi saat Anda berolahraga, Anda membakar lemak, tapi kemudian mengisinya kembali dengan kalori dari minuman tersebut. 4.Tidur dengan teratur Meskipun banyak aktifitas atau tugas yang setumpuk. Sempatkan untuk tidur teratur agar tubuh tidak merasa lelah dengan tugas-tugas yang seabrek.

Senin, 03 Desember 2012

Macam-Macam Posisi Tidur Pasien

1. Posisi Fowler a. Pengertian : Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepalatempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernapasan pasien. b. Tujuan Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi. Meningkatkan rasa nyaman Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatnya ekspansi dada dan ventilasi paru Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang menetap c. Indikasi 1) Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan 2) Pada pasien yang mengalami imobilisasi 2. Posisi Sim’s a. Pengertian ; Posisi sim adalah posisi miring kekanan atau miring kekiri. Posisi ini dilakukan untuk memberi kenyamanan dan memberikan obat per anus (supositoria). Berat badan terletak pada tulang illium, humerus dan klavikula. b. Tujuan 1) Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi 2) Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor otot pinggang 3) Memasukkan obat supositoria 4) Mencegah dekubitus c. Indikasi 1) Pasien dengan pemeriksaan dan pengobatan daerah perineal 2) Pasien yang tidak sadarkan diri 3) Pasien paralisis 4) Pasien yang akan dienema 5) Untuk tidur pada wanita hamil. 3. Posisi Trendelenberg a. Pengertian ; Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak. b.Tujuan 1) Pasien dengan pembedahan pada daerah perut. 2) Pasien shock. 3) pasien hipotensi. c. Indikasi 1) Pasien dengan pembedahan pada daerah perut 2) Pasien shock 3) Pasien hipotensi. 4. Posisi Dorsal Recumben a. Pengertian ; Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau direnggangkan) di atas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan memeriksa serta pada proses persalinan. b. Tujuan Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan ketegangan punggung belakang. c. Indikasi 1) Pasien dengan pemeriksaan pada bagian pelvic, vagina dan anus 2) Pasien dengan ketegangan punggung belakang. 5. Posisi Lithotomi a. Pengertian ; Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses persalinan, dan memasang alat kontrasepsi. b. Tujuan 1) Memudahkan pemeriksaan daerah rongga panggul, misal vagina taucher, pemeriksaan rektum, dan sistoscopy 2) Memudahkan pelaksanaan proses persalinan, operasi ambeien, pemasangan alat intra uterine devices (IUD), dan lain-lain. c. Indikasi 1) Pada pemeriksaan genekologis 2) Untuk menegakkan diagnosa atau memberikan pengobatan terhadap penyakit pada uretra, rektum, vagina dan kandung kemih. 6. Posisi Genu pectrocal a. Pngertian ; Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada menempel pada bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa daerah rektum dan sigmoid. b. Tujuan Memudahkan pemeriksaan daerah rektum, sigmoid, dan vagina. c. Indikasi 1) Pasien hemorrhoid 2) Pemeriksaan dan pengobatan daerah rectum, sigmoid dan vagina. 7. Posisi orthopeneic a. Pengertian ; Posisi pasien duduk dengan menyandarkan kepala pada penampang yang sejajar dada, seperti pada meja. b. Tujuan Memudahkan ekspansi paru untuk pasien dengan kesulitan bernafas yang ekstrim dan tidak bisa tidur terlentang atau posisi kepala hanya bisa pada elevasi sedang. c. Indikasi Pasien dengan sesak berat dan tidak bisa tidur terlentang. 8. Supinasi a. Pengertian ; Posisi telentang dengan pasien menyandarkan punggungnya agar dasar tubuh sama dengan kesejajaran berdiri yang baik. b. Tujuan Meningkatkan kenyamanan pasien dan memfasilitasi penyembuhan terutama pada pasien pembedahan atau dalam proses anestesi tertentu. c. Indikasi 1) Pasien dengan tindakan post anestesi atau penbedahan tertentu 2) Pasien dengan kondisi sangat lemah atau koma. 9. Posisi pronasi a. Pengertian Pasien tidur dalam posisi telungkup Berbaring dengan wajah menghadap ke bantal. b. Tujuan 1) Memberikan ekstensi maksimal pada sendi lutut dan pinggang 2) Mencegah fleksi dan kontraktur pada pinggang dan lutut. c. Indikasi 1) Pasien yang menjalani bedah mulut dan kerongkongan 2) Pasien dengan pemeriksaan pada daerah bokong atau punggung. 10. Posisi lateral a. Pengertian : Posisi miring dimana pasien bersandar kesamping dengan sebagian besar berat tubuh berada pada pinggul dan bahu. b. Tujuan 1) Mempertahankan body aligement 2) Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi 3) Meningkankan rasa nyaman 4) Mengurangi kemungkinan tekanan yang menetap pada tubuh akibat posisi yang menetap. c. Indikasi 1) Pasien yang ingin beristirahat 2) Pasien yang ingin tidur 3) Pasien yang posisi fowler atau dorsal recumbent dalam posisi lama 4) Penderita yang mengalami kelemahan dan pasca operasi

Minggu, 25 November 2012

Gizi Buruk

Gizi buruk adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan karena kekurangan asupan energi dan protein juga mikronutrien dalam jangka waktu lama. Anak disebut gizi buruk apabila berat badan dibanding umur tidak sesuai (selama 3 bulan berturut-turut tidak naik) dan tidak disertai tanda-tanda bahaya. Penyebab terjadinya gizi buruk secara langsung antara lain: 1. Penyapihan yang terlalu dini 2. Kurangnya sumber energi dan protein dalam makanan TBC 3. Anak yang asupan gizinya terganggu karena penyakit bawaan seperti jantung atau metabolisme lainnya. Penyebab tidak langsung: 4. Daya beli keluarga rendah/ ekonomi lemah 5. Lingkungan rumah yang kurang baik 6. Pengetahuan gizi kurang 7. Perilaku kesehatan dan gizi keluarga kurang Pencegahan gizi buruk - Pemberian makanan tambahan pemulihan (MP-ASI) kepada balita gakin yang berat badannya tidak naik atau gizi kurang - Penyelenggaraan PMT penyuluhan setiap bulan di posyandu - Konseling kepada ibu-ibu yang anaknya mempunyai gangguan pertumbuhan

Sabtu, 24 November 2012

PROSEDUR MEMBERIKAN INPUS

A. Pra Interaksi 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya 2. MENYIAPKAN obat dengan benar B. Tahap Orientasi 3. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien 5. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan c. Tahap Kerja 6. Cuci tangan 7. Mengatur/mendekatkan peralatan disamping klien 8. Identifikasi vena yang akan di insersi 9. Buka set inpus 10. Atur roll klem 2-4 cm dibawah bilik tetesan dengan posisi off 11. Pasang set inpus dengan cairan yang diperlukan 12. Lakukan pengisian cairan inpus pada set inpus dan pastikan tidak ada udara diselang inpus 13. Atur posisi klien 14. Pilih vena tempat insersi jarum 15. Pasang pengalas 16. Pasang torniquet 10-12 cm di atas insersi 17. Pakai sarung tangan 18. Lakukan desinfektan dengan kapas alkohol 19. Lakukan functie vena dengan lubang jarum menghadap ke atas 20. Perhatikan keluarnya darah 21. Lepaskan torniquet dan masukkan jarum secara perlahan dengan wire ditarik sedikit 22. Sambungkan dengan selang inpus 23. Lihat kelancaran tetesan 24. Fiksasi IV catheter 25. Beri kassa betadhine/band aid 26. Atur kecepatan tetesan sesuai dosis 27. Ambil pengalas 28. Pada set inpus diberi tanggal pemsangan 29. Lepaskan sarung tangan 30. Atur posisi klien yang nyaman D. Tahap Terminasi 31. Melakukan evaluasi tindakan 32. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 33. Berpamitan dengan klien 34. Membereskan alat-alat dan cuci tangan 35. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Selasa, 20 November 2012

TRANSPLANTASI HATI 2

Transplantasi adalah pengangkatan suatu organ atau jaringan dari suatu organisme, kemudian diimplementasikan melalui pembedahan ke organisme lain untuk memberikan struktur atau fungsi. (At a Glance Ilmu Bedah Ed. 3 : 185). Transplantasi hati adalah operasi mayor dengan mengangakat hati yang rusak dan menggantinya dengan hati yang baru dari donor. Jenis-Jenis Transplantasi Hingga waktu ini telah dikenal beberapa jenis transplantasi atau pencangkokkan, baik berupa sel, jaringan, maupun organ tubuh, yaitu sebagai berikut. 1. Autograft, yaitu pemindahan dari suatu tempat ke tempat lain dalam tubuh itu sendiri. 2. Allograft, yaitu pemindahan dari satu tubuh ke tubuh lain yang satu spesies. 3. Isograft, yaitu pemindahan dari satu tubuh ke tubuh lain yang identik, misalnya pada gambar identik. 4. Xenograft, yaitu pemindahan dari satu tubuh ke tubuh lain yang berbeda spesiesnya. 3.2 Pembahasan Mengapa hati penting dalam tubuh? Hati adalah salah satu organ terbesar dari tubuh dan dianggap mirip dengan sebuah pabrik di tubuh seperti melakukan banyak fungsi metabolisme yang kompleks. Hal ini terletak di bagian kanan atas perut bawah tulang rusuk. Ini memiliki dua lobus utama yang terdiri dari lobulus kecil. Suplai darah ke hati berasal dari dua sumber utama. Arteri hepatika memasok darah kaya oksigen yang berasal dari jantung dan pembuluh darah pasokan portal yang membawa nutrisi yang diserap dari usus dan limpa. Vena portal sehingga membawa bahan kimia dari saluran pencernaan untuk memasuki hati untuk detoksifikasi dan penyaringan sebelum dapat mencapai seluruh sirkulasi. Vena portal membawa bahan kimia dan protein yang merupakan bahan baku yang sel-sel hati perlu memproduksi protein, kolesterol, dan glikogen yang diperlukan untuk kegiatan tubuh normal. Hati membentuk glikogen dari glukosa dan yang berlebih akan disimpan dalam tubuh sebagai cadangan. Hal ini juga membantu dalam pembentukan faktor pembekuan darah normal dan protein yang penting bagi kehidupan. Hati memainkan peran penting dalam penyimpanan besi dan bahan kimia lainnya juga. Selain itu, hati membuat empedu. Ini adalah cairan hijau kekuningan yang mengandung zat antara lain, air, bahan kimia, dan asam empedu dan terbuat dari pemecahan sel darah merah mati. Empedu disimpan di kantong empedu. Ketika ada makanan di lambung dan duodenum (bagian atas dari usus kecil), empedu disekresi ke duodenum, untuk membantu pencernaan makanan. Menjadi seperti organ penting hati juga satu-satunya organ dalam tubuh yang dapat dengan mudah mengganti sel yang rusak. Namun, jika sebagian besar hati yang rusak, gagal untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Apa kerusakan hati dan siapa yang membutuhkan transplantasi? Hati mungkin rusak karena penyakit, infeksi atau alkohol. Penyakit panjang seperti sirosis, infeksi seperti hepatitis C dan sirosis alkohol adalah penyebab umum untuk transplantasi hati. Pada anak-anak primary biliary cirrhosis adalah penyebab umum untuk kebutuhan transplantasi hati. Transplantasi hati diperlukan ketika sirosis atau penyakit hati mencapai tingkat tertentu di mana hati secara bertahap kehilangan semua fungsinya. Ini disebut stadium akhir penyakit hati atau gagal hati. Setiap tahun sekitar 600 sampai 700 transplantasi hati yang dilakukan di Inggris. Ini jauh lebih rendah bahwa jumlah orang yang membutuhkan hati yang baru dan diletakkan pada daftar tunggu. Selama dua dekade terakhir jumlah orang yang membutuhkan transplantasi hati telah meningkat sebesar 90%, namun jumlah sumbangan yang tersedia masih tetap sama. Hal ini mengakibatkan tingginya angka kematian akibat penyakit hati stadium akhir. Pada tahun 2008, terdapat 16.087 kematian dari penyakit hati di Inggris. Apa jenis transplantasi hati? Pada dasarnya ada tiga jenis transplantasi hati. Donor mungkin seseorang baru saja mati dan setelah mendapat persetujuan dari keluarga atau pertimbangan keinginan donor ketika ia meninggal. Ini disebut donasi organ almarhum. Jenis lain adalah organ transplantasi donor hidup yang melibatkan bagian hati yang dihapus dari donor hidup dan ditransplantasikan ke pasien. Karena hati memiliki kapasitas yang melekat untuk regenerasi kedua bagian transplantasi dan bagian yang tersisa dari hati donor tumbuh kembali ke hati yang normal. Tipe lain dari transplantasi hati yaitu dibagi sumbangan. Dalam hati dari orang yang baru saja meninggal dan dibagi menjadi dua - porsi yang lebih besar dan lebih kecil. Setiap bagian kemudian digunakan untuk transplantasi pada dua orang yang berbeda. Kedua potongan tumbuh dengan hati yang berukuran normal dengan waktu. Apa yang terjadi setelah transplantasi hati? Transplantasi hati pertama dimulai pada tahun 1960-an dan sejak itu kelangsungan hidup jangka panjang setelah transplantasi telah meningkat ke tingkat yang besar. Diperkirakan saat ini terdapat 6.000 korban transplantasi hati di Inggris. Setelah operasi sekitar 85 dari 100 orang tinggal untuk setidaknya satu tahun dan 65 dari 100 hidup selama lima tahun atau lebih. Setelah hati ditransplantasikan, tubuh sering memperlakukan sebagai jaringan asing dan mount reaksi kekebalan ke arah itu. Hal ini, dalam ekstrim, disebut penolakan graft dan dapat menyebabkan organ yang baru ditransplantasikan harus benar-benar rusak dan hancur. Untuk mencegah hal ini, ada beberapa obat yang disebut imunosupresan. Seorang pasien transplantasi hati perlu mengambil obat-obatan seumur hidup untuk mencegah penolakan terhadap hati baru mereka. Selain itu ada juga peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan penyakit jantung koroner setelah transplantasi. Diet sehat dan olahraga teratur dapat membantu menormalkan kehidupan setelah transplantasi hati. Video transplantasi hati

TRANSPLANTASI HATI

Transplantasi hati adalah pemindahan hati dari seseorang yang disebut donor ke orang lain yang disebut resipien. Hati yang baru dapat berasal dari dua sumber: Bila donornya seorang yang hidup dan sehat, dia akan menyumbangkan sebagian hatinya dan setelah itu akan tetap sehat seperti sedia kala (disebut ‘living donor’). Bila donornya seorang yang sudah meninggal maka yang ‘disumbangkan’ adalah seluruh hatinya (disebut ‘deceased/cadaver donor’). Tetapi di Indonesia kita hanya memakai donor hidup ‘living donor’. Angka kejadian kelainan hati di Indonesia cukup tinggi, tetapi banyak yang belum dapat tertangani dengan baik dan benar. Penyakit hati yang sudah terminal hanya dapat sembuh dengan sempurna dengan cara transplantasi hati dengan survival rate 1 tahun 92,8%, 5 tahun 70,7%. Data terakhir, jumlah transplantasi di dunia lebih dari 250.000 pasien. Transplantasi hati merupakan prosedur operasi yang sangat besar dan sulit, yang memiliki risiko tinggi dan diperlukan tim ahli yang andal. Prosedur ini masih tergolong baru di Indonesia. Permasalahan muncul adalah mencari donor yang akan memberikan organ untuk penerima (resipien). Di Amerika, berdasarkan data United Network for Organ Sharing (UNOS), hamper 84.000 kasus menunggu organ donor. Di Indonesia, kasus yang akan melakukan transplantasi organ pasti banyak, antara lain penyakit gagal ginjal kronis stadium akhir atau kegagalan fungsi hati (sirosis hati lanjut atau kanker hati) yang merupakan indikasi untuk menjalani transplantasi organ. Di Amerika, permasalahan muncul pada organ donor mengingat daftar tunggu yang panjang untuk menerima transplantasi organ tersebut. Hermansyur memaparkan “ Data bahwa dari sekian ratus juta penduduk Indonesia, 10% di antaranya mengidap penyakit hepatitis B, 20% hepatitis C, 30% mengalami sirosis, dan 30% dari mereka yang mengalami gangguan hati menjalani transplantasi. Melihat kondisi tersebut, daftar tunggu transplantasi organ sangatlah panjang. Hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia tapi diseluruh dunia. Oleh karena itu, isu jual beli organ adalah isu terhangat di Negara-negara berpenduduk besar seperti Amerika Serikat, India dan China. Sekitar 16.000 pasien berada dalam daftar tunggu transplantasi hati, dan sebanyak 6.300 transplantasi hati telah dilakukan pada tahun 2008 menurut data United Network for Organ Sharing (UNOS) tahun 2009. Menurut data US Center for Disease Control and Prevention, sirosis menjadi penyebab kematian urutan dua belas di Amerika, dengan jumlah kematian dilaporkan sebanyak 27.013 pada tahun 2004 dan rate kematian 9,2 kasus setiap 100.000 orang, yang berarti 1,1% dari total kematian. Tinglat keberhasilan transplantasi hati bisa mencapai 75-85% di tahun pertama. Dan apabila setahun pertama pasca transplantasi pasien survive, diharapkan 5-10 tahun pasien tidak akan lagi memiliki hati yang bermasalah.

Sabtu, 17 November 2012

PEMASANGAN KATETER PADA WANITA

Kateter adalah pipa untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan. Kateter terutama terbuat dari bahan karet atau plastik, metal, woven silk dan silikon. Adapun penjelasan lain kateter adalah sebuah alat berbentuk tabung yang dimasukkan dalam kandung kemih dengan maksud untuk mengeluarkan air kemih yang melalui uretra. Kateter menurut bentuknya : 1. Cliquet : Kateter yang ujungnya melingkar 2. Malecot : Kateter yang ujungnya bulat seperti bunga 3. Pezzer : Kateter seperti malecot hanya lubang pada ujung kecil-kecil 4. Nelathone : Kateter biasa 5. Foley : Kateter yang mempunyai balon pada ujungnya 6. Theiman : Seperti kateter nelathone hanya ujungnya lebih kecil dan keras: Ukuran kateter menurut Fundamental of Nursing 2 Patricia, Potter : - Anak-anak : No 8-10 - Laki-laki dewasa : No 14-16 - Laki-laki dewasa muda : No 12 - Perempuan : No 16-18 Tujuan pemasangan kateter : - Untuk segera mengatasi distensi kencing kemih - Untuk pengumpulan spesimen urin - Untuk mengukur residu urin setelah miksi didalam kandung kemih - Untuk mengosongkan kandung kemih sebelum dan selama pembendahan Alat-alat yang dibutuhkan : 1. Jelly 2. Kassa steril 3. Sarung tangan steril 4. Betadine 5. Kateter sesuai ukuran 6. Urine bag 7. Spuit 10ml 8. Agua untuk balon kateter 9. Duk bolong steril 10. Bengkok 11. Pinset anatomis 12. Plester Penatalaksanaan : 1. Menyiapkan penderita : Wanita dengan posisi dorsal recumbent atau posisi sim 2. Aturlah cahaya lampu sehingga didapatkan visualisasi yang baik 3. Siapkan deppers dan cucing, tuangkan betadine secukupnya 4. Kenakan handscone dan pasang duk lubang genetalia penderita 5. Mengambil deppers dengan pinset dan mencelupkan pada larutan betadine 6. Melakukan desinfektan pada penderita wanita : Jari tangan kiri membuka labia minora, desinfektan dimulai dari atas (clitoris), meatus lalu ke arah bawah menuju rektum. Hal ini diulang 3x. Deppers terakhir ditinggalkan diantara labia minora dekat clitoris untuk mempertahankan penampakan meatus uretra. 7. Lumuri kateter dengan jelly dari ujung merata sepanjang 4 cm 8. Masukkan kateter ke dalam meatur, bersamaan penderita menarik napas. Untuk penderita wanita : Jari tangan kiri membuka labia minora sedang tangan kanan memasukkan kateter pelan-pelan dengan disertai penderita menarik nafas dalam . kaji kelancaran pemasukan kateter, jik ada hambatan kateterisasi dihentikan. Menaruh nierbecken di bawah pangkal kateter sebelum urine keluar. Masukkan kateter sampai urine keluar sedalam 18 – 23 cm dan selanjutnya dimasukkan lagi +/- 3 cm.
9. Mengambil spesimen urine kalau perlu 10.Mengembangkan balon kateter dengan aquadest steril sesuai volume yang tertera pada label spesifikasi kateter yang dipakai 11.Memfiksasi kateter : Pada penderita laki-laki kateter difiksasi dengan plester pada abdomen Pada penderita wanita kateter difiksasi dengan plester pada pangkal paha 12.Menempatkan urinebag ditempat tidur pada posisi yang lebih rendah dari kandung kemih 13.Melaporkan pelaksanaan dan hasil tertulis pada status penderita yang meliputi : • Hari tanggal dan jam pemasangan kateter • Tipe dan ukuran kateter yang digunakan • Jumlah, warna, bau urine dan kelainan-kelainan lain yang ditemukan • Nama terang dan tanda tangan pemasang

Selasa, 13 November 2012

Seputar Jantung


Jantung terletak di dalam rongga mediastum, yaitu di antara kedua paru-paru dan agak condong ke sisi kiri (pada orang dewasa). Bagian dasar terbentang setinggi intercosta ke 2±3 cm dari stermun dan bagian puncak (apex) berada setinggi 5-6 kiri, panjang ±12cm, lebar ±9 cm, berat jantung sekitar 250-300 gram yang di bungkus oleh selaput tipis elastic di sebut pericardium. Perikardium terdiri dari 2 lapisan sebelah dalam disebut pericardium visceral yang mempunyai hubungan langsung dengan permukaan jantung, dan lapisan luar di sebut varietal yang di bagian depan menempel pada diafragma. Berikut gambar anatomi jantung :
Di antara dua lapisan pericardium terdapat sedikit cairan yang berfungsi sebagai lubrikasi yaitu mengurangi gerakan-gerakan yang menyebabkan gerakan memompa dari jantung itu sendiri. Jantung teridiri dari tiga lapisan yaitu, epikardium, miokardium dan endokardium.
Faktor-faktor penyakit jantung :
1.       Hipertensi yang dapat memperberat kadar kolesterol darah
2.       Merokok, yang dapat merubah metabolism kolesterol
3.       Tingginya kadar kolesterol yang dipengaruhi oleh asupan lemak
4.       Obesitas, merupakan factor penyakit jantung. Obesitas berhubungan dengan kadar kolesterol dan tekanan darah

Video penyakit jantung